Seiring
dengan perkembangan zaman perekonomian semakin berkembang, usaha-usaha semakin
beragam dan manusia semakin modern. Namun, semua perkembangan itu menjadikan
lahan-lahan hijau semakin berkurang. Pohon-pohon yang ada di hutan banyak
ditebang dan diganti dengan bangunan-bangunan tinggi, sungai-sungai banyak yang
tercemar airnya oleh limbah-limbah pabrik, bahkan udara juga sudah semakin
tercemar. Ini semua terjadi karena manusia yang “serakah”. Mereka hanya
mementingkan diri sendiri tanpa melihat lingkungan sekitar. Pembangunan terus-menerus
dilakukan tanpa adanya perbaikan lingkungan. Oleh karena itu, sebagai salah
satu wujud kepedulian terhadap lingkungan dan bumi ini, dalam bidang akuntansi
dikenal cabang ilmu akuntansi lingkungan (Anvironmental
Accounting).
Akuntansi
lingkungan merupakan salah satu sarana untuk menyajikan informasi, apakah
perusahaan menerapkan kebijakan lingkungan dalam operasionalnya. Saat ini
perusahaan tidak hanya dituntut mencari keuntungan/laba semata tetapi juga
harus memperhatikan tanggung jawab sosial di masyarakat. Dari segi ekonomi,
memang perusahaan diharapkan mendapatkan keuntungan yang setinggi-tingginya.
Tetapi di aspek sosial, maka perusahaan harus memberikan kontribusi secara
langsung kepada masyarakat yaitu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
Akuntansi
lingkungan ini merupakan bidang ilmu akuntansi yang berfungsi dan
mengidentifikasikan, mengukur, menilai, dan melaporkan akuntansi lingkungan.
Dalam hal ini, pencemaran dan limbah produksi merupakan salah satu contoh
dampak negatif dari operasional perusahaan yang memerlukan sistem akuntansi
lingkungan sebagai kontrol terhadap tanggung jawab perusahaan sebab pengelolaan
limbah yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan pengukuran, penilaian,
pengungkapan dan pelaporan biaya pengelolaan limbah dari hasil kegiatan
operasional perusahaan
Tujuan
dari akuntansi lingkungan adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan
yang dibuat bagi mereka yang memerlukan atau dapat menggunakannya. Keberhasilan
akuntansi lingkungan tidak hanya tergantung pada ketetapan dalam menggolongkan
semua biay-biaya yang dibuat perusahaan. Akan tetapi kemampuan dan keakuratan
data akuntansi perusahaan dalam menekan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari
aktifitas perusahaan. Tujuan lain dari pentingnya pengungkapan akuntansi
lingkungan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan oleh
perusahaan maupun organisasi lainnya yaitu mencakup kepentingan organisasi
publik dan perusahaan-perusahaan publik yang bersifat lokal. Pengungkapan ini
penting terutama bagi para stakeholders untuk dipahami, dievaluasi dan analisis
sehingga dapat member dukungan bagi usaha mereka. Oleh karena itu, akuntansi
lingkungan selanjutnya menjadi dua bagian dari suatu system sosial perusahaan.
Perhitungan
biaya dalam penanganan limbah tersebut diperlukan adanya perlakuan akuntansi
yang tersistematis secara benar. Perlakuan terhadap masalah penanganan limbah
hasil operasional perusahaan ini menjadi sangat penting dalam kaitannya sebagai
sebuah kontrol tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya. Proses
pengukuran, penilaian, pengungkapan dan penyajian informasi perhitungan biaya
pengelolaan limbah tersebut merupakan masalah akuntansi yang menarik untuk
dilakukan penelitian sebab selama ini belum dirumuskan secara pasti bagaimana
metode pengukuran, penilaian, pengukapan, dan penyajian akuntansi lingkungan di
sebuah perusahaan.
Akuntansi
lingkungan sudah didorong dengan mantap di dalam dua dekade yang terakhir
sebagai hasil keprihatinan lingkungan yang diangkat oleh banyak negara-negara
di seluruh dunia. Kendati tambahan banyak sekali mempunyai untuk meliput
statistik lebih nasional dan menciptakan baru memegang buku bahwa
perhitungan-perhitungan buatan sungguh kebingungan, akuntansi lingkungan sudah
dipandang dengan baik dekat beberapa negara-negara.
0 komentar:
Posting Komentar